Ungkapan „Ambil Kesempatan dalam Kesempitan“ sering digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang atau suatu pihak memanfaatkan situasi sulit https://www.baznaskotapasuruan.org/ atau terdesak untuk mencapai tujuannya. Dalam konteks ini, istilah tersebut bisa merujuk pada tindakan Israel yang mungkin memperluas pencaplokan wilayah Suriah atau melakukan langkah-langkah lebih agresif dalam situasi yang penuh ketegangan atau krisis di kawasan tersebut.
Salah satu isu yang relevan dengan topik ini adalah pencaplokan wilayah Golan yang terjadi pada tahun 1967 setelah Perang Enam Hari. Israel mengambil alih dataran tinggi Golan dari Suriah, dan sejak saat itu, wilayah tersebut menjadi sumber ketegangan antara kedua negara. Meskipun dunia internasional, dalam banyak kasus, menganggap wilayah Golan sebagai bagian dari Suriah, Israel mempertahankan klaim atas wilayah tersebut, bahkan memperluas pemukiman di sana.
Pada tahun 2019, Presiden AS Donald Trump mengakui kedaulatan Israel atas Golan, yang memicu kontroversi internasional. Banyak pihak yang menganggap keputusan ini sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan Israel yang semakin memperkuat posisinya di wilayah tersebut.
Adanya ketegangan dan konflik yang sedang berlangsung di kawasan Timur Tengah, termasuk di Suriah, memberi Israel kesempatan untuk mengamankan dan memperluas pengaruhnya, termasuk melalui pendudukan atau pencaplokan wilayah tertentu, baik secara de facto maupun de jure.
Namun, perlu dicatat bahwa situasi ini sangat kompleks, dengan berbagai kepentingan internasional dan regional yang terlibat, serta dampak yang bisa berlanjut dalam jangka panjang. Upaya untuk memanfaatkan kesempitan atau krisis di satu sisi dapat memicu eskalasi konflik dan memperburuk hubungan antara negara-negara di kawasan tersebut.